Minggu, 26 Februari 2012

Kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tidak tampak

-peribahasa-

Jumat, 25 November 2011

tolonglah... dengarkan apa yang tidak kuucapkan

jangan terkecoh olehku. jangan terkecoh oleh topeng yang kupakai. karena aku memakai topeng, topeng yang takut kulepaskan, yang tidak satupun adalah diriku. pura-pura adalah seni yang jadi sifat kedua bagiku, tapi jangan terkecoh...

aku memberikan kesan bahwa aku tentram, bahwa semuanya beres, baik di dalam batin maupun lingkunganku, bahwa kepercayaan diri adalah ciri-ciriku dan sikap tenang adalah kebiasaanku, bahwa akulah yang memegang kendali dan aku tidak butuh siapapun. tapi jangan terkecoh, tolonglah...

aku ngobrol santai denganmu dengan nada basa-basi. aku katakan segalanya yang sebenarnya tidak ada artinya, yang sama sekali lain dari isi hatiku. jadi kalau aku sedang berkicau, jangan terkecoh oleh apa yang kuucapkan. tolong dengarkan dengan sungguh-sungguh dan berusahalah mendengar apa yang tidak kuucapkan, apa yang ingin dapat kuucapkan, dan apa yang perlu kuucapkan tapi tidak bisa. sejujurnya aku tidak suka bersembunyi dan aku muak dengan permainan basa-basi yang kumainkan ini.

sebenarnya aku ingin tulus, spontan, dan menjadi diriku sendiri, tapi kamu harus menolong aku. kamu harus menolong aku dengan mengulurkan tanganmu, sekalipun aku kelihatan tidak menginginkannya atau membutuhkannya. setiap kali kamu bersikap baik, lembut, dan memberikan dorongan, dan setiap kali kamu berusaha untuk mengerti karena kamu sungguh peduli, hatiku bersayap. walau hanya sayap kecil dan lemah, yang penting bersayap.

dengan kepekaanmu dan simpatimu serta pengertianmu, aku bisa menanggung semuanya. kamu bisa menghembuskan nafas kehidupan ke dalam diriku. pasti itu tidak mudah bagimu. keyakinanku akan ketidakberhargaan yang sudah lama, pasti membangun dinding yang kuat. tapi kasih itu lebih kuat daripada dinding itu, dan disanalah letak pengharapanku. tolong usahakan untuk merubuhkan dinding itu dengan tangan-tangan yang kokoh, tapi lembut.

Kamis, 27 Oktober 2011

Masih terlalu banyak mahasiswa yang bermental sok kuasa. Merintih kalau ditekan, tetapi menindas kalau berkuasa. Mementingkan golongan, ormas, teman seideologi dan lain-lain. Setiap tahun datang adik-adik saya dari sekolah menengah. Mereka akan jadi korban-korban baru untuk ditipu oleh tokoh-tokoh mahasiswa semacam tadi.
-Soe Hok Gie-
Saya ingin melihat mahasiswa-mahasiswa, jika sekiranya ia mengambil keputusan yang mempunyai arti politis, walau bagaimana kecilnya, selalu didasarkan atas prinsip-prinsip yang dewasa. Mereka yang berani menyatakan benar sebagai kebenaran, dan salah sebagai kesalahan. Dan tidak menerapkan kebenaran atas dasar agama, ormas, atau golongan apapun.
-Soe Hok Gie-

Minggu, 23 Oktober 2011

kesepian kita

ingatkah kawan kita pernah saling memimpikan
berlari-lari tuk wujudkan kenyataan
lewati segala keterasingan
lalui jalan sempit yang tak pernah bertuan

ingatkah kawan kita pernah berpeluh cacian
digerayangi dan digeliati kesepian
walaupun sejenak lepas dari beban tuk lewati ruang gelap yang teramat dalam

hidup ini hanya kepingan yang terasing di lautan
memaksa kita memendam kepedihan

tapi kita juga pernah duduk bermahkota
pucuk-pucuk mimpi yang berubah jadi nyata
dicumbui harumnya putik-putik bunga
putik impian yang membuat kita lupa

hidup ini hanya kepingan yang terasing di lautan
memaksa kita berubah jadi tawa




-Pas band & Terre-

Minggu, 02 Oktober 2011

"dream, believe, and make it happen"
-Agnes Monica-
absolutely I love that quote

Sabtu, 01 Oktober 2011

"Jika saya kembali kuliah saya akan berkonsentrasi pada dua bidang, yaitu : belajar untuk menulis dan berbicara di depan publik. Tidak ada yang lebih penting dalam hidup, selain kemampuan untuk berkomunikasi dengan efektif"

Gerald R. Ford
Presiden Amerika Serikat 1974-1976